Hiyaaaa.... akhirnya bisa OL lagi setelah berhenti berlangganan koneksi internet di Kudus, karena "cuti" melahirkan ke Semarang.
Akhirnyaaaa putri pertama kami ( of course gw n hubby hehehe... ) lahir ke dunia tepat tanggal 25 Desember 2011 jam 14.30 . Wow !!! ternyata pengalaman melahirkan itu bener2 gak bakal terlupakan .. Cerita singkatnya demikian sodara sodari :
HPL (Hari perkiraan lahir ) baby kami adalah 22 Des 2011 , tapi sempet waktu kontrol beberapa waktu sebelumnya, dokter pernah menyebutkan tanggal 17 Des dan 20 Des sebagai HPL, jadi otomatis kami sudah berjaga2 beberapa minggu sebelum tanggal 17 Des 2011 n gw sudah dari tgl 29 nov stay di Semarang, karena memang rencana melahirkan di RS Bunda.
Pada saat cek up awal Desember, dokter Binarso bilang kalau sampai 22 Des belum ada tanda-tanda berarti baru cek up tanggal 23 Des.
Singkatnya.... sampai tanggal 22 Des beneran belum ada tanda-tanda kontraksi atau lendir darah. Nah pada saat 23 sore saat mau akan cek up gw sempet keluar lendir pink , yang katanya itu berarti tanda2 awal persalinan. Jadi gw SMS dr Bin dulu tanya apakah harus cek up atau ke RS langsung, dokter bilang cek up dulu karena belum ada kencang2nya ( kontraksi maksudnya )
Pada saaat cek up dicek ternyata memang belum ada bukaan , dan untuk pertama kalinya gw merasakan pemeriksaan dalam... ya ampun ternyata rasanya ..huh..sakit benerrrrr...
Dokter bilang tunggu seminggu
lagi, kalau gak ada tanda terpaksa diinduksi.. waaah.. waktu dengernya rasanya
sukacita gw langsung hilang, dah kebayang sakitnya kalo diinduksi ( kata temen
diinduksi itu bikin kontraksi jauh lebih sakit ). Gw langsung bilang
"Tuhan...tolong jangan sampai diinduksi, biar kontraksi alami aja"
Sampai rumah Semarang, suami
kembali ke Kudus dulu karena memang hanya bisa menunggu. Sekitar jam 10.30
malem mendadak perut rasanya mules, dan gak hilang-hilang , tapi
berulang-ulang, gw langsung yakin kalo itu kontraksi. Sekitar jam 11 an
mulesnya masih belum hilang gw sudah coba menidurkan diri tapi mulesnya sudah
tiap 5 menit an, padahal harusnya kalo awal kontraksi mules masih 15 menit an,
jadi gw SMS hubby kalau gw dah kuat dan langsung mau ke RS. Saat buang air
kecil gw lihat bercak darah seperti mens cepat-cepat gw tanya mami gw, dia
bilang itu memang tanda-tanda mau melahirkan. Jadi kami langsung berkemas , dan
telp taxi.
Sampai di RS sekitar pukul
12.15 ( tgl 24 Des ) , di Ruang IGD susternya cek sudah bukaan satu lebih jadi
dia sarankan gw langsung opname. Gw SMS hubby kalau akhirnya opname, n hubby
jawab besok pagi dia akan ke Semarang. Setelah tata-tata mau tidur di RS dan
merasakan kontraksi yang terus berlangsung , mami juga sudah bersiap mau tidur
dan papi mau kembali ke rumah, tiba-tiba terdengar pintu kamar diketok,
ternyata hubby sudah sampai RS ..hiks..hiks... terharu karena hubby buat
kejutan. Senangnya akhirnya ditemeni hubby. Namun kontraksi tetap berlangsung
dan hubby pun ikut gak bisa tidur, karena ikut ngelus-ngelus ‘boyok’ gw yang
sakit tiap Miss Kon ( kontraksi ) dateng. Saat itu gw pikir paling besok pagi (tgl 24 ) sudah bisa bukaan full n lahir baby nya . Ternyataaaaa... sampai jam 9 malem saat dokter cek , bukaan baru 2 *gubrak, padahal rasanya sudah tiap saat mules. Dokter bilang tunggu besok saja, gak perlu diinduksi .. Fiuuuh.. lega dengarnya karena gak jadi diinduksi.
Tengah malam , miss Kon masih dateng terus menerus, badan udah lemes gak pengen makan, dan rasanya jarak kontraksi semakin pendek, gw bangunin hubby yang sempet tidur karena kecapean bergadang, gw bilang mau panggil suster nya untuk cek bukaan. Waktu dicek ternyata sudah bukaan 4 dan ada pendarahan , langsung suster bilang mau ambil kursi roda n saya disuruh ke ruang V.K. Setelah menunggu beberapa saat suster gak kunjung kembali, akhirnya hubby putusin keluar kamar ambil kursi roda sendiri dan cepat-cepat gendong gw ke kursi roda n bawa gw ke ruang V.K. Ternyata susternya juga lagi siapin kamar VK karena habis ada 2 orang melahirkan dengan dokter Bin juga. Dokter Bin kemudian cek dan bilang, paling sekitar jam 5 pagi baru lahir, dokter juga putuskan tidur di RS. Keesokannya jam 5 pagi dokter cek ternyata masih bukaan 6, aduuuh.. padahal rasanya boyok udah mau putus dan semaleman gak bisa tidur , apalagi hubby kasian banget, di ruang VK dia cuman duduk di kursi plastik di sebelah ranjang gw, sambil terus elus-elus boyok gw saat kontraksi dateng. Sampai gw sempet liat hubby merem sambil ngantuk2 saat gw tenang.
Sampai pukul 12 siang (tgl 25 ) bukaan belum nambah dan kontraksi justru semakin jarang. Hari itu suster Yuli yang jaga ( suster Yuli pernah ngelatih di salah satu kelas pas saya senam hamil, dia juga sempat privatin gw cara mengejan ) , orangnya sabar banget dia kemudian telp dokter Bin untuk melaporkan kondisi terakhir gw yang sudah kecapean dan perut kosong. Dokter putuskan infus untuk bikin kontraksi lebih teratur, karena sudah 3 hari dan hari itu gw gak sudah gak bisa makan sama sekali, justru muntah-muntah. Gw tanya kalau sudah diinfus bisa berapa lama sampai bukaan full ? suster gak bisa pastikan karena tiap orang beda-beda, tapi itu alternatif yang paling baik karena kalau sampai saya kehabisan tenaga malah sama sekali tidak bisa mengejan. Akhirnya gw sama hubby setuju untuk pemakaian infus.
Setelah infus terpasang, beberapa menit kemudian kontraksi betul-betul lebih sering sampai akhirnya gak sempet tarik nafas di sela-sela miss Kon dateng. Suster Yuli kemudian langsung ajarkan saya kembali teknik mengejan. Karena sudah mulai kecapean dan kontraksi semakin sering, hubby masih sempat godain gw dengan teknik relaksasi senam hamil. Saat kontraksi datang hubby ikut bilang "Tarik nafassss...... hembuskan.... tarik nafasssss .. hembuskan..." Niatnya sih bikin gw tambah rileks.. tapi saking mules nya gw sudah gak bisa senyum , hanya bisa menahan sakit sambil meremas railing bed hehehe... sorryyy yaaang.. Sementara melanjutkan relaksasi, suster Yuli memanggil dokter. Kemudian 3 suster datang lagi untuk bantuin pegang kaki saya, sementara hubby bantu angkat kepala saya waktu mengejan.
Saat itu benar-benar seluruh tubuh rasanya "olahraga" sampai keringat gw segede-gede jagung hahaha.... Setelah bukaan full suster Yuli mulai minta saya mengejan dia tunjukkin hubby kalo rambut baby nya sudah keliatan. Saya pake tenaga full mengejan, tapi karena sambil kesakitan juga jadi rasanya mengejannya gak bisa bedakan mengejan ma leher sama perut kebawah.
Tiap kali mengejan pasti detak jantung baby di cek untuk tahu kondisi baby, apalagi saat itu baby sudah posisi di vagina. Setelah ada sekitar 10 kali mengejan, posisi baby belum bisa keluar dan saat pengejanan terakhir suster Yuli bilang ke dokter kalau detak jantung baby menurun jadi 115 padahal sebelumnya kondisi detaknya normal. Saya langsung dipasangin oksigen dan saat itu ada 3 suster lagi bantuin , suster bilang "Ayo bu hisap yang kuat untuk baby nya" . Gw sekuat tenaga hisap oksigennya, dalam hati gw bilang "Tuhan , gw gak mau kehilangan baby nya, apalagi baby sudah mau keluar".
Dokter kemudian minta suster siapin vacuum, dan langsung episiotomi dilakukan ( gw sudah gak sempet liat proses episiotomi nya ) . Kemudian suster Yuli menekan perut saya dengan siku nya ( seperti lagi main silat hahaha.. ^0^ ) , dan saya juga diaba-aba untuk mengejan dan dr. Bin siap dengan vacuumnya. Kemudian 1..2..3..saat kontraksi datang dan Prooootttt.... hanya dalam beberapa detik langsung baby bisa ditarik keluar dan baru tahu ternyata posisi baby terlentang, seharusnya posisi baby tengkurap sehingga bisa mudah keluarnya. Saat itu benar-benar seperti nonton E.R. lega rasanya setelah baby bisa keluar dan saya mendengar tangisannya. Waaah... rasanya benar-benar terharu. Hubby langsung ikutin proses pengecekan dan pembersihan baby sementara saya melihat dokter "menjahit". Dokter minta suster pasangkan kateter karena jahitan full sampai dubur dan saya 2 hari gak boleh turun ranjang. Gw dalam hati pikir, "Gak papa lah jahitan mau berapa yang penting baby selamat". Gw sempet tanya ma dokter, "Dok, nanti kalau mau buang air besar gimana ?" . Dokter bilang "Ya, seperti biasa" hahaha.. karena gw pikir lubang untuk BAB nya juga dijahit, ternyata jahitan persis sebelum lubang dubur.
Sesaat setelah baby dan gw dibersihkan ( maklum air dan darah kan di sekujur badan hehehe.. ) , hubby kembali nemuin gw n bilang baby nya sehat, dokter anak ( dr. Hera) juga langsung datang dan men cek babynya , dia bilang baby nya sehat. Lega dengarnya, karena sempat terintimidasi sama ketakutan saat baby nya "terjepit" tadi.
Kemudian suster berikan baby nya ke gw untuk IMD (Inisiasi Menyusui Dini ) di ruang VK itu juga, jadi gak sampai 30 menit , baby sudah diberikan ke gw. Baby nya langsung bisa mencari puting dan menghisap langsung , benar-benar terharu , karena melihat seorang baby yang mungil di sisi saya. Hubby juga bilang "Makasih yang .." sambil kecup kening gw yang masih keringatan kecapean hehehe.. Love you juga yang... sudah ditemenin 3 hari gak tidur.
Akhirnya tepat tanggal 25 Desember pukul 14.30 lahirlah baby kami Karen Goei , dengan berat 2,9 gr ( menyusut dari perkiraan USG, karena gw kurang makan di 3 hari hehehe.. ) , dan panjang 50 cm. Saat menyusui gw langsung lihat mata nya yang sudah terbuka dan gw langsung pegang jari-jari nya , ternyata panjang2 seperti papa nya. Hehe semua yang lihat juga bilang wajahnya persis papa nya, mama nya cuman numpang lewat n sama jenis kelaminnya doang hahaha...
A GREAT THANKS to JESUS yang anugerahkan kami seorang baby sebagai hadiah Natal. Terimakasih untuk dr. Binarso yang sabar nungguin "bukaan" gw, suster Yuli dan 6 suster lainnya ( total ada 7 suster yang bantuin hahaha.. karena pas saat ganti shift , jadi semua nya bantuin persalinan saya ) and of course untuk GREEAAATT HUBBYYY yang luarrr biasaaaa...
Thanks to RS Bunda yang benar-benar mendukung IMD dan tidak berikan sufor sama sekali, melainkan memaksa ibu nya untuk menyusui baby nya hehehe...
Benar-benar pengalaman tidak terlupakan, akhirnya gw menjadi seorang Ibu, setelah 40 jam kontraksi, 3 hari gak tidur, diinfus, di oksigen dan jahitan sampai dubur, tapi rasa sakit semua itu hilang langsung setelah melihat baby yang mungil hehehe... dan akhirnya terhindar dari caesar. Saat ini rasa cenat cenut di jahitan juga sudah hilang dan gw masih berusaha ASI eksklusif untuk si Karen ^^
Semoga Anda gak ketiduran saat baca blog ini yaaaa.. hehehe .. Terimakasih untuk kesabarannya membaca ^^
