Sambil menikmati perjalanan, sampailah kami di
sebuah toko seperti swalayan
“Pepito Express” , saya segera turun sendiri untuk
membeli roti dan aqua besar untuk persediaan di hotel. Ternyata pilihan roti di
Pepito ini enak-enak ( biarpun baru baca judulnya doang wkwkwk...) dan harganya cukup murah. Sampai-sampai saya lapar mata dibuatnya.
Yang paling menarik ada
sandwich yang dipajang di refrigerator karena terlihat warna-warni, segar dan murah.
Saya membeli sandwich ham keju dengan sayuran yang segar hanya seharga Rp.
12.000,- hehehe sangat murah untuk ukuran Bali.
Kemudian kami langsung melanjutkan perjalanan ke Uluwatu , sesampai disana
Pak Wayan seperti menjadi tour guide kami, dia bantu antar ke tempat pembelian
tiket masuk dan mengantar sampai ke dalam dimana dijual tiket pertunjukan Kecak
Dance nya. Di dalam kami berfoto sebentar untuk kenang-kenangan.
|
Mr. Wayan , driver kami selama di bali ( kanan ) |
|
Foto di area spot foto Uluwatu |
Harga tiket pertunjukkan Kecak Rp. 70.000,- / orang , tempat duduk memilih sendiri , jadi semakin awal semakin bisa memilih. Hanya saja bakal digeser-geser kalau tempat sudah mulai sesak. Berharap ke depannya wisata Tari Kecak ini bisa dimanajemen dengan baik sehingga lebih rapi dan terorganisir, wisatawan juga lebih nyaman saat menonton.
Jarak jalan
kaki ke area Kecak Dance bagi mertua saya termasuk agak jauh, sehingga harus
pelan-pelan dan hati-hati. Sesampai di area pertunjukkannya ternyata sudah
ramai sekali. Pak Wayan membantu mencarikan tempat duduk , ya biarpun agak
empet-empetan ( bahasa Indo nya
:
desak-desakan ^,^ ).
|
Berjuang mendapatkan tempat duduk, 90 % turis asing |
Kami dapat posisi yang cukup strategis, tepat menghadap
ke sunset. Sayangnya di depan kami dipasang janur-janur sehingga foto sunsetnya
tidak bisa sempurna *nangis bombay T,T ...
|
Sampai rela lesehan untuk bisa menonton |
Sesaat setelah duduk , ponakan saya Clarisa bilang kalau hp nya tidak ada. Hp
nya dimasukkan di saku celananya, yang saat itu dia menggunakan hot pant
.Flashback.... Sebelum pergi, kami semua sudah ingatkan Clarisa untuk tidak
memakai celana seperti itu , dia bilang nanti kan diberi sarung jadi ya gak
papa. Karena dia bersikeras ya kami bebaskan.
Kembali ke hp hilang.. Spontan mertua saya langsung kaget , marah karena
Clarisa tidak nurut untuk berganti celana . Dia meminta Clarisa untuk mencari
kembali ke arah parkiran. Saya juga sms
ke Pak Wayan kalau-kalau hp nya terjatuh di mobil. Sayangnya Pak Wayan tidak
segera membalas hp kami dan pertunjukkan sudah dimulai . Tampang Clarisa
langsung jutek, gelisah, dengan wajah cemberut sepanjang pertunjukan. Ekspresi mertua juga bingung , jengkel ma
cucunya dan akhirnya tidak menikmati pertunjukkannya karena sibuk mikirin hp cucunya. :(
Saya dan suami duduk terpisah 1 sisi. Bersyukur Karen waktu pertunjukkan
tidak terlalu rewel, karena kan duduknya cukup lama , pertunjukkan sekitar 1
jam sendiri ditambah waktu menunggu. Saya sempat menyusui Karen satu kali di
tempat umum hihi.. sebagian besar turis ada turis asing jadi ya cuek-cuek saja
menyusui di tengah banyak orang, lagipula kan mereka fokus ke pertunjukkan
Kecaknya
Tari Kecak diawali dengan masuknya para penari Kecak yang semuanya pria dan
memakai sarung kotak-kotak. Suara cak..cak...cak... adalah ciri khas dari Kecak
karena itu dinamai Kecak. Sepanjang pertunjukkan para penari kecak menampilkan
tarian dan suara yang sangat dinamis dan luar biasa kompak. Padahal
pertunjukkan 1 jam tanpa alat musik sama sekali hanya dengan suara para penari
Kecak. Inti cerita Tari Kecak diambil dari kisah Ramayana, dengan tokoh Rama,
Sinta, Rahwana, dan Hanoman.
Pertunjukkan ini tidak melulu serius tapi ada
juga sedikit komedi dari Hanoman yang mahir loncat kesana kemari di antara
penonton, bikin terkejut tapi juga lucu, terkadang dia mengambil kaca mata atau
topi para turis untuk bergaya.
Foto-foto berikut adalah sebagian foto Tari Kecak,
noisenya tinggi, karena sudah gelap terpaksa pakai ISO tinggi untuk mendapatkan speed yang cepat.
Foto-foto sudah diresize jadi resolusi lebih rendah.
|
Rahwana yang masuk dengan mengejutkan |
|
Hanoman yang bikin kejutan langsung melompat ke tengah penonton |
|
|
Sebelum pulang berpose dengan Hanoman |
Saat pertunjukkan selesai para penonton bisa berfoto dengan para penari Kecak dengan gratis wkwkwk... Oiya walaupun yang menonton seabreg-abreg tapi ternyata mereka keluar dengan rapi tanpa berdesak-desakan. Saat pertunjukkan selesai, Pak Wayan sudah menjemput kami di kursi kami dan kami bilang kalau hp Clarisa hilang. Sehingga sepanjang jalan keluar ( karena jalan keluar beda dengan jalan masuk ) , kami mencoba calling ke no hp Clarisa yang statusnya masih aktif ( asumsinya masih tidak ditemukan oleh orang / dicuri ) . Pak Wayan membantu dengan me-miscall sepanjang jalan masuk yang pertama. Kami bertemu di pintu keluar tanpa menemukan hp. Saya berharap hp Clarisa terjatuh di mobil.
Di pintu keluar sekaligus pintu masuk utama yang ada penjualan tiket masuk, Clarisa menanyakan kepada para penjaga pintunya. Mereka tidak menemukan ada hp terjatuh, karena kalau menemukan akan langsung diumumkan saat pertunjukkan. Dan mereka juga bilang kalau orang sini ( note : orang Bali ) yang menemukan pasti akan dikembalikan, mereka takut karma ( kepercayaan Bali /Hindu, kalau berdosa akan bereinkarnasi lebih rendah ) .
Karena tidak ada kemungkinan di dalam area Uluwatu, jadi Pak Wayan menuju ke mobil. Setelah mobil sampai di pintu masuk, Clarisa langsung menemukan hp nya ada di kursi mobil dengan banyak misscall. Puji Tuhan karena memang terjatuh di mobil. Saya ikut "mengomeli", maka nya kalau dibilangin orang tua harus taat , ini Tuhan baik karena memakai teguran dulu belum hilang total hp nya. Clarisa seneng banget, wajah jutek nya hilang berubah jadi ceria.
Perjalanan kami berlanjut menuju Jimbaran yang terkenal dengan makan seafood di sepanjang pantai.
Next : Dinner at Jimbaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar