Sekitar pukul 6 pagi kami sudah tiba di Airport A.Yani
Semarang, suasana sudah ramai, counter untuk check in juga sudah dibuka.
Setelah koper ditimbang dan diberi nomer kursi yang sebelumnya dicek kan dengan
pihak maskapai karena kami membawa bayi Karen, jadi dapat kursi dengan posisi
strategis, kami langsung membeli boarding pass , untuk bayi tidak perlu membeli
boarding pass.
Sampai di ruang tunggu biarpun masih sekitar 45 menit dari
waktu boarding ternyata tidak terlalu terasa karena sambil foto-foto narsis
sekeluarga, hanya saja Karen agak bosan dipangku melulu jadi pengennya
digendong sambil muter-muter area ruang tunggu hehehe....
Sesaat sebelum
boarding, kami tiba-tiba dikejutkan oleh
seorang pria yang ternyata ketinggalan pesawat sebelum kami. Dia memohon kepada
si mbak yang jaga boarding pass , sampai semua orang yang menunggu tertuju pada
pria tersebut. Tapi apa boleh buat , pesawat sudah take off tidak mungkin turun
lagi untuk menjemput penumpang yang memang terlambat.
Akhirnya pesawat Wings Air menuju Denpasar sudah siap dan para penumpang dipersilahkan naik ke pesawat. Saat perhatian kami sekeluarga masih tertuju ke pria yang memohon-mohon tersebut, saya mengeluarkan boarding pass dari saku baju. Ternyata waktu diperiksa boarding pass kami hilang 2 lembar ... *shock* , saya periksa saku baju saya tidak ada boarding pass lain. Saya periksa tas saku saya juga tidak ada , mertua langsung agak bingung, karena gak keren dong gak jadi berangkat gara-gara cuman hilang boarding pass, apalagi habis disuguhi tontonan orang yang tidak bisa naik pesawat juga. Tapi Tuhan memang baik buanget, tak ada 3 menit, ada seorang bapak yang menemui saya dan menunjukkan 2 lembar boarding pass “Mbak, apa bener ini punya mbak nya ?” , saya cek namanya "Betul Pak.. Ini punya saya", memang betul boarding pass yang ditunjukkan itu nama ponakan dan mertua saya. Wah spontan kami semua seneng banget , kami berterimakasih banget sama bapak yang menemukan boarding pass kami yang ternyata bapak petugas kebersihan di ruang tunggu.
Saya tidak sadar ternyata mungkin boarding pass terjatuh saat saya menggendong-gendong Karen muter-muter. Langsung setelah itu kami langsung menunjukkan boarding pass yang lengkap dan masuk ke pesawat.
Akhirnya pesawat Wings Air menuju Denpasar sudah siap dan para penumpang dipersilahkan naik ke pesawat. Saat perhatian kami sekeluarga masih tertuju ke pria yang memohon-mohon tersebut, saya mengeluarkan boarding pass dari saku baju. Ternyata waktu diperiksa boarding pass kami hilang 2 lembar ... *shock* , saya periksa saku baju saya tidak ada boarding pass lain. Saya periksa tas saku saya juga tidak ada , mertua langsung agak bingung, karena gak keren dong gak jadi berangkat gara-gara cuman hilang boarding pass, apalagi habis disuguhi tontonan orang yang tidak bisa naik pesawat juga. Tapi Tuhan memang baik buanget, tak ada 3 menit, ada seorang bapak yang menemui saya dan menunjukkan 2 lembar boarding pass “Mbak, apa bener ini punya mbak nya ?” , saya cek namanya "Betul Pak.. Ini punya saya", memang betul boarding pass yang ditunjukkan itu nama ponakan dan mertua saya. Wah spontan kami semua seneng banget , kami berterimakasih banget sama bapak yang menemukan boarding pass kami yang ternyata bapak petugas kebersihan di ruang tunggu.
Saya tidak sadar ternyata mungkin boarding pass terjatuh saat saya menggendong-gendong Karen muter-muter. Langsung setelah itu kami langsung menunjukkan boarding pass yang lengkap dan masuk ke pesawat.
Note : Jangan sekali-kali menaruh tiket ataupun barang
penting lainnya di saku baju saat menggendong baby :D . Lebih baik serahkan
kepada suami atau disimpan di saku tas yang aman .
Sesampai di dalam pesawat , saya siapkan peralatan tempur
milik Karen ( empeng , mainan, biskuit , botol minum ) untuk berjaga-jaga kalau
Karen menangis saat boarding. Maklum , baru pertama kali ini Karen naik
pesawat.
Di dalam pesawat ternyata Karen nampak tenang-tenang saja,
asyik melihat-lihat penumpang-penumpang yang masuk ke kabin. Kami mendapat
tempat duduk paling belakang, jadi tidak perlu antre untuk duduk. Sesaat
kemudian pesawat siap tinggal landas, Karen malah mulai mengantuk, saya pun
segera menyusui Karen untuk berjaga-jaga kalau telinganya sakit karena
perubahan ketinggian. Apalagi H-2 Karen malah kena batuk pilek ( baca-baca di
net, kalau bayi pilek , saat naik pesawat katanya bakal lebih sakit telinganya
, jadi wajib disusui ataupun aktivitas ‘mengunyah’ lainnya ).
Puji Tuhan, saat take off Karen sudah tertidur pulas , dan
mau diganti dengan empeng pula. Beberapa saat setelah dinyatakan oleh pilot
kita mencapai ketinggian yang aman. Empeng Karen, saya simpan dan dia tetap
tertidur pulasssss.... ( Berhasil....berhasill....berhasil.... )
Cuaca saat take off memang agak gerimis, sehingga saat take
off rasanya sedikit goyang Inul wkwkwk... tapi pemandangan di luar sungguh luar
biasa, Pesawat seperti berjalan di atas awan, karena awan putih rata menjadi
landasannya. Hobby saya saat duduk di pesawat adalah duduk sebelah jendela
karena bisa menyaksikan banyak pemandangan awan dan langit yang menakjubkan.
Kira-kira 1 jam kemudian , ada pemandangan yang luar biasa,
pesawat melewati sebuah gunung yang besar , kemudian pilot mengumumkan bahwa
kita sedang melewati Gunung Lawu sekitar 30 menit lagi kita akan tiba di Bali.
Jarang banget bisa kelihatan gunung dengan jelas. Its so amaaazzziiing :D
Sekitar 30 menit
pesawat sudah bersiap untuk landing, pemandangan di jendela juga sudah
mulai terlihat pantai Bali di kejauhan. Saya mulai pegang Karen lebih erat, dan
Karena masih bobok hehehe..benar-benar pulas tidurnya. Setelah landing selesai
, barulah Karen saya bangunkan dengan tampang yang masih ngantuk campur bingung
, kami turun dan mencapai Airport Ngurah Rai.
Ternyata memang airport sedang
dalam tahap renovasi total, alias dibangun baru, dengan desain yang luar biasa
dan ditargetkan selesai di tahun 2013. Begini seharus airport Bali, masa
airportnya masih kuno dan tidak nyaman, padahal 80% turis mancanegara ada
disini hehehe..
Tahun 2013 "The All New Airport Ngurah Rai" siap menyambut lebih banyak lagi wisatawan ^,^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar