Senin, 22 Februari 2021

Week 4 - February 2021 Bible Journaling

 Day 22


For verily I say unto you, Till heaven and earth pass, 
one jot or one tittle shall in no wise pass from the law, 
till all be fulfilled. 
Mat 5 : 18 (KJV)


22 Februari 2021

-----------------------







Kedua ayat ini sama-sama menjanjinkan Kerajaan Sorga. Barang siapa yang setia hidup seturut Firman tidak hanya di luaran tapi melakukan dengan segenap hati, menjauhkan diri dari dosa, berani menjunjung tinggi Kebenaran Tuhan apapun kondisinya, kita akan menduduki tempat di dalam Kerajaan Sorga. Tetap setia untuk bagikan hidup dan teladan kekristenan kita. 🙏

24 Februari 2021

-------------------



Membunuh di atas bukan arti membunuh dalam hal sebenarnya seperti menggunakan senjata. Di ayat lain tertulis juga Orang yang membenci saudaranya adalah pembunuh,  dan kalian tahu bahwa seorang pembunuh tidak mempunyai hidup sejati dan kekal." ( 1 Yoh 3 : 15 -BIS ). Kita sering tidak sadar membunuh seseorang lewat perkataan atau saat memendam kepahitan dengan menebar kebencian. Refleksinya sudahkah aku menjaga dan menggunakan mulut serta hatiku supaya memberi 'kehidupan' bagi orang lain atau justru 'membunuh'?. 

25 Februari 2021

--------



Hampir sama dengan ayat sebelumnya. Bagaimana kita bisa mengendalikan mulut dan lidah saya? Dari satu mulut kita bisa mengucapkan kata-kata berkat dan kutuk. Kata-kata apa yang terbiasa saya ucapkan? Apakah kata-kata kasar, caci maki, ataupun kata-kata yang merendahkan orang lain? Hanya kita sendirilah yang bisa mengendalikannya.  Seperti tertulis di ayat Yakobus 3 : 5 "Begitu juga dengan lidah kita; meskipun lidah kita itu kecil, namun ia dapat menyombongkan diri tentang hal-hal yang besar-besar. Bayangkan betapa besarnya hutan dapat dibakar oleh api yang sangat kecil!" (BIS). Penuhi diri dengan Firman dan kata-kata berkat supaya lidah kita juga mengucapkan kata-kata yang membangun. 


26 Februari 2021


-----------------


Bagi saya pribadi ayat di atas mengingatkan untuk berdamai dengan diri sendiri sebelum  berdamai dengan orang lain dan Tuhan. Berdamai dengan diri sendiri, berarti menerima diri sendiri apa adanya, menerima segala kelemahanku sebagai seorang manusia dan membuang segala dosa/kepahitan yang menghalangi diri sendiri untuk bertobat dan mendekat pada Allah. Menyingkirkan dosa dan penghalang membuat hidup kita berubah dan menjadi baru seturut pandangan Allah. Refleksi hari ini : sudahkah aku berdamai dengan diri sendiri dan siap mempersembahkan yang terbaik bagi Allah? 


Indri 28 Februari 2021






Tidak ada komentar:

Posting Komentar