Rabu, 28 April 2021

Week 4 - April 2021 Bible Journaling

Mereka dapat dikenali dari kelakuan mereka,
sama seperti sebatang pohon dapat dikenali dari buahnya.
Kalian tidak akan keliru membedakan pohon anggur
atau pohon ara dari semak duri.
Matius 7 : 16 (FAYH)

Untuk bisa mengetahui buah dan pohonnya maka terlebih dahulu kita harus benar-benar mengenali ciri-ciri tumbuhan tersebut. Kalau kita tidak punya pengetahuan tentangnya, pasti akan mudah tertipu. Selanjutnya, setelah kita mengenalinya maka dengan mudah kita bisa membedakan ini buah dari pohon apa. Refleksi hari ini : sebagai anak Tuhan aku mau menjadi buah yang berasal dari 'pohon Tuhan'. Melalui hidup kita sehari-hari orang bisa mengenali dan melihat teladan hidup kita sebagai orang yang benar-benar berpokok pada Tuhan. 


Jenis pohon dapat dikenali dari buahnya.
Jenis pohon yang menghasilkan buah yang lezat tidak akan menghasilkan 
buah yang tidak dapat dimakan. 
Demikian juga pohon yang menghasilkan buah yang tidak dapat dimakan 
tidak akan menghasilkan buah yang lezat.
Matius 7 : 17-18 ( FAYH)

Suami suka sekali menanam pohon yang bisa berbuah, karena buahnya bisa dinikmati terus menerus saat tiba musimnya. Suatu kali dia menanam buah jambu, setelah sekian lama jambu tersebut berbuah banyak dan rajin berbuah, namun sayangnya tiap buah yang dihasilkan selalu tidak baik, entah banyak ulat dan busuk bagian dalam , meskipun penampilan luarnya masih mulus. Dan di lain waktu suami juga menanam jambu dari jenis yang berbeda, ternyata buahnya bisa bagus. Kedua pohon ini diperlakukan sama namun karena dasar pokok pohonnya yang jelek maka buah yang dihasilkan juga tidak bagus.  Sama halnya dengan kita sebagai manusia dan saya sebagai orang tua, kita adalah buah dan juga pohon. Refleksi hari ini : jadikan Tuhan sebagai pokok yang benar supaya hidupku juga dibenarkan, dan aku bisa menularkan teladan yang benar juga pada keluarga dan orang sekitarku. 


------
Jadi, pohon yang menghasilkan buah yang tidak dapat dimakan 
akan ditebang dan dibuang ke dalam api. 
 Memang cara mengenali pohon atau orang ialah 
dari buah yang dihasilkannya.
- Matius 7 : 19-20 (FAYH)-

Buah yang busuk dan berulat tentu saja tidak akan bisa dimakan ataupun dinikmati dengan kepuasan. Meneguhkan ayat sebelumnya, jika pohon tidak menghasilkan buah yang baik, bisa dipastikan pohon tersebut akan ditebang untuk digantikan dengan pohon yang baik. Seperti halnya manusia bisa dilihat baik tidaknya dengan "buah perbuatan" mereka. Apa yang mereka keluarkan / hasilkan di hidupnya sehari-hari? Bisa dilihat melalui apa yang mereka katakan dan lakukan. Buah yang tidak baik akan mengeluarkan perkataan yang kasar, tidak membangun, pesimistis, suka mengadu ataupun memfitnah. Perbuatannya selalu menyakiti orang sekitar. Sedang buah yang baik terlihat dari perkataan dan perbuatan yang lemah lembut, penuh kasih, bisa membangun dan memotivasi orang lain. Refleksi hari ini : aku mau   menjadi buah yang baik yaitu tetap bergantung pada pohon yang benar yaitu Tuhan Allah sendiri. 

"Tidak semua orang yang memanggil Aku 'Tuhan' akan masuk surga. 
Yang menentukan ialah 
apakah mereka taat kepada Bapa-Ku yang di surga atau tidak. 
Matius 7 : 21 (FAYH)

Ayat ini cukup jelas bahwa Tuhan adalah Allah yang tegas, bukan Allah yang suka basa-basi. Meski mulut kita bermanis-manis menyebut nama Tuhan, namun Tuhan tahu hati kita yang terdalam apakah kita benar-benar taat atau hanya sekedar 'taat' di mulut. Refleksi hari ini : biarlah mulut dan hatiku sama-sama menaati perintahNya. 


Many will say to me on that day, 
‘Lord, Lord, did we not prophesy in your name and in your name drive out demons 
and in your name perform many miracles?’
Then I will tell them plainly, 
‘I never knew you. 
Away from me, you evildoers!’
Matius 7 : 22-23( NIV ) 

Tuhan ingin apa yang kita lakukan dan perkatakan sesuai dengan isi hati kita. Apabila Tuhan mau pakai diri kita, dia mau kita juga taat dan bersungguh-sungguh luar dalam demi nama Tuhan, bukan demi kemuliaan diri sendiri ( tapi mengatas namakan Tuhan ), karena jika demikian itu sama saja dengan dosa. Jika Tuhan mau pakai hidup kita, jangan melakukan itung-itungan sama Tuhan, apalagi 'menjual' kuasa Tuhan.







"Semua orang yang mendengar petunjuk-petunjuk-Ku dan menaatinya, 
mereka bijaksana seperti orang yang membangun rumah di atas batu yang kokoh. 
- Matius 7  : 24-

Kekuatan pondasi menentukan kekuatan sebuah bangunan. Bangunan bisa tegak kokoh berdiri jika pondasi yang menopangnya itu kuat. Bayangkan sebuah bangunan yang indah dan terlihat kokoh dari luar, namun ternyata pondasi bangunan tersebut salah perhitungan, tidak sanggup menopang beban bangunan. Tentu saja pondasi tersebut akan retak atau hancur dan bangunan di atasnya juga roboh. Refleksi hari ini : jadikan Tuhan sebagai pondasi membangun 'rumah'ku. 


Walaupun hujan turun dengan lebat dan banjir melanda 
serta angin topan menghantam rumahnya, 
rumah itu tidak akan runtuh.
-Matius 7 : 25-

Saat 'rumah' kita dibangun di atas pondasi yang kuat, dibangun dengan dasar dan iman percaya pada Tuhan, maka saat bencana alam menghadang, 'rumah' kita akan tetap kokoh berdiri. Hujan lebat , banjir, dan topan bisa saja merupakan bencana sesaat untuk menguji apakah kita benar-benar bertumpu pada pondasi yang kuat atau pondasi yang ala kadarnya. Refleksi hari ini : apapun musibah yang dihadapi selalu percaya dalam Tuhan Yesus kita aman ditopang dalam tangannya, dan imani bahwa badai pasti akan berlalu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar