Rabu, 18 Mei 2011

Takut , Kuatir, Bingung ?

Hari minggu kemarin saya ikut bantuin camp wb single di bandungan. Memang awalnya saya tidak terlibat kepanitiaan karena sedang persiapkan untuk camp remaja bulan Juni 2011, kalau semua saya ikuti bisa-bisa gak ada waktu untuk diri sendiri dan suami. Karena kalau terlibat di panitia harus ketemuan rapat, membantu training fasilitator, persiapan logistik dan lain-lain . Memang keputusan ini saya buat sejak saya pindah di Kudus, jadi mesti bijak seleksi kegiatan.

Singkat cerita, karena lama gak ketemu ma tim single jadi seneng banget bisa gabung ma mereka biarpun gak full . Dan akhirnya panitia juga pada tahu akan kehamilan saya. Jadi orang hamil itu asyik banget, karena semua orang jadi memanjakan saya ( hahaha.... ada maunya ), sampai-sampai gak boleh bantu angkat2 kursi. Dari mereka saya dapat berbagai masukan gimana menjaga kehamilan dan apa saja yang diperlukan supaya kehamilan nya sehat, dsb.

Memang karena ada banyak ibu-ibu , otomatis banyak juga masukan yang saya dapat. Sebagian besar adalah masukan positif, namun ada juga cerita yang cukup membuat saya kemudian jadi khawatir. Misalnya: seperti jangan kecapean, jangan naik turun tangga ( padahal camp bulan juni itu aula di lantai 3 , ruang makan dan kamar di lantai bawah, jadi otomatis saya pasti naik turun tangga ) , jangan mandi kemalaman, jangan makan pedas, dsb.

Masukkan2 nya memang positif untuk kebaikan saya, tapi setelah pulang camp , saya jadi merasa semakin takut, apalagi saat perjalanan pulang , karena jalan tidak terlalu mulus, jadi di dalam mobil terasa banget goncangannya. Kemudian jadi inget omongan teman saya : "Kamu minus ya matanya ? kalau minus lebih baik operasi caesar aja, karena ada temanku maksa normal sekarang jadi buta" . WAAAHH.... saya benar-benar merasa terintimidasi oleh berbagai saran tersebut. Saya jadi takut untuk melakukan ini dan itu. Sampai di rumah , rasa kuatir dan takut itu terus menghantui. Sampai saat tidak merasa mual, saya justru takut kalau-kalau ada apa2 dengan si Kecil.... Pokoknya perasaan benar-benar gak enak, dan sempat terpikirkan kalau terjadi sesuatu pasti banyak orang yang kecewa dan muncul rasa menyalahkan diri sendiri, kenapa gak hati-hati menjaga kandungan.

Karena saya benar-benar dihantui ketakutan dan kekuatiran, pagi ini saat doa dan sate , saya benar-benar berserah dan "jerit" sama Tuhan, minta Tuhan singkirkan semua pikiran negatif ini . Dan Tuhan memang benar-benar baik , biarpun tadi saya baca Amsal , tapi Tuhan ingatkan ayat yang lain : "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." (1 Petrus 5:7) . Saya kemudian baca ayat ini berulang-ulang , sampai benar-benar rasa kuatir itu hilang dari pikiran saya. Iman saya mulai kembali lagi dan saya kembali memegang firman Tuhan yang lain :
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.

Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;

mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.

(Mazmur 139:13-16)

Tuhan yang mengijinkan kehamilan tersebut, Tuhan yang membentuk janin yang ada di dalam kandungan, Tuhan punya rencana untuk semua kejadian yang ada. Jadi sebenarnya saya hanya perlu berserah pada Tuhan TITIK... tidak perlu memikirkan apa yang memang diluar kuasa saya.

Rasanya rugi kalau diperdaya oleh ketakutan dan kuatir karena kita tidak bisa melihat sesuatu yang indah yang Tuhan siapkan. Saat merenungkannya, saya menangis karena kenapa meragukan kemampuan Tuhan hingga iman saya goyah. Saya berjanji mulai sekarang, apapun masukan orang saya akan tetap menganggapnya masukan positif yang tidak bertujuan menggoyahkan iman namun masukan2 tersebut membuat saya kembali dan berserah kembali pada Tuhan SEPENUHNYA..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar