Kamis, 14 Januari 2021

Day 14 - Bible Journaling 2021

Seperti kapal saudagar,
ia membawa makanan 
dari tempat yang jauh.
~Amsal 31 : 14 (FAYH)


Kriteria keempat, seorang istri / wanita 'mendatangkan makanan' untuk keluarganya, mendatangkan dari jauh  di sini tentu saja bukan sekedar mendatangkan makanan pakai aplikasi   , tapi dimaksud lebih ada usaha untuk menyediakan makanan sehat bagi keluarga.

Jaman dahulu dimana laut masih menjadi sarana transportasi dan jalur utama perdagangan, butuh berbulan-bulan untuk mengangkut ransum dari suatu tempat ke tempat lain. Kapal tersebut harus mengarungi ombak, menembus angin, melewati badai dan mara bahaya lain. Butuh usaha, perjuangan dan waktu 'hanya' untuk mengantarkan ransum tersebut. Saya membayangkan betapa bahagianya, orang yang mengirim dan mendapat kiriman melalui kapal dagang tersebut, penantian mereka sekian lama membuahkan hasil. Bisa jadi seperti itulah yang dirasakan saat kita ingin menyiapkan 'makanan' bagi keluarga. 

Saya bersyukur tumbuh di keluarga yang suka masak, dari kecil saya terbiasa dengan masakan mama saya, bahkan selama sekolah saya nyaris gak pernah masuk kantin, sampai-sampai gak tahu harga makanan di kantin dan cara beli jajanan di kantin. Tiap istirahat saya selalu makan, makanan yang mama saya bekalkan. Bahkan sampai kerja pun saya terkadang masih bawa bekal untuk makan siang haha.. 
Dari situlah, meski jarang sekali memasak, lidah saya sudah terbiasa dengan masakan rumah. Hingga saat menikah dan harus tinggal di kota lain, mulailah saya memasak sendiri  untuk kebutuhan saya dan suami. Saya mulai belajar masak dari nol, selain mengandalkan ingatan kalau lihat mama masak. Saya mulai cari-cari buku resep, browsing resep, trial dan error, kalau ada resep yang cocok saya dokumentasikan dalam blog saya yang satunya, tujuannya ya untuk dibuka kapan saja, dimana saja kalau saya butuh wkwk... 

Sejak pandemi melanda, hampir setahun ini, saya selalu memasak tiap hari. Bener-bener kebiasaan yang baru. Karena sebelumnya kami sering wira-wiri Kudus-Semarang, jadi sering makan di luaran juga.Pandemi juga membuat saya sangat membatasi diri keluar rumah, suami pun jadi punya kebiasaan baru, yaitu belanja sayur, karena doi yang bagian 'ngantor' tiap hari sekalian beli kebutuhan untuk rumah. Yah..mungkin ini salah satu nilai positif dari pandemi, membuat hidup dan kantong kita lebih sehat. ^^

Kembali ke ayat di atas, perlu diingat bahwa yang didatangkan itu makanan!, bukan mendatangkan pisau dagingnya atau senjata atau bahaya ( mengutip dari Becoming the Woman God Wants Me to Be) hahaha.. Karena memang tidak jarang seorang istri justru ada yang hobbynya mendatangkan bahaya bagi suami. Misalnya saja, belanja tak terkendali demi memuaskan nafsu atau ikut-ikutan tren, sampai terjerumus dalam hutang ; atau bisa saja seorang istri yang suka bergosip / ngerasani termasuk ngerasani kejelekan suami sendiri, sehingga nama suami justru dipermalukan; dan lain sebagainya. 

Nah.. refleksi saya  hari ini sudahkah saya memberi 'makanan' jasmani dan rohani yang terbaik untuk keluarga?

Happy cooking! ^^

Bersambung...

Indri - 14 Januari 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar