Apabila ia berbicara,
kata-katanya bijaksana
dan lemah lembut.
~Amsal 31 : 26 (FAYH)
Kriteria keenam belas, seorang istri/wanita selalu menjaga mulutnya, tidak mengucap kasar dan asal berbicara. Jaga mulut disini tidak sekedar mengucapkan kata-kata yang bijak atau positif, namun apa yang diucapkan benar-benar dari hati bukan sekadar basa basi. Lemah lembut disini diartikan mengucapkannya tidak kasar, dengan nada yang marah/tinggi, dan melihat kondisi yang ada, tidak asal 'njeplak dan mengomel tiada henti.
Bagi seorang wanita yang harus menghabiskan stock kata-kata yang ribuan dalam sehari, hal ini tidak mudah. Namun bisa dimulai dengan hal kecil, seperti misal ingin meledak karena anak melakukan suatu kesalahan, kita bisa mengerem mulut dulu dengan tarik nafas lebih dulu dan memberi jeda untuk berpikir patutkah mengucap kata-kata tersebut? Tapi yang terutama adalah selalu menyirami hati dengan FirmanNya, karena apa yang terucap dari mulut timbulnya dari hati.
“Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik
dari perbendaharaan hatinya yang baik
dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat
dari perbendaharaannya yang jahat” (Luk. 6:45).
Refleksi hari ini : selalu perhatikan apa yang kita tabur di hati, kata-kata apa yang kita ucapkan, berkat atau kutuk kah? Sirami hati dengan Firman supaya menghasilkan buah yang baik dan menjadi berkat bagi orang sekitar. ^^
Indri - 26 Januari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar