Bukalah mulutmu untuk orang yang bisu,
untuk hak semua orang yang merana
Amsal 31 : 8 (TB)
Seorang raja/pemimpin yang adil harus berani membuka mulutnya untuk semua orang, termasuk orang yang 'bisu' dalam arti tidak sanggup menyuarakan kepentingannya. Bisu juga dapat berarti dibungkam demi kepentingan pihak lain yang punya pengaruh dan kekuasaan yang lebih kuat supaya mereka bisa mendapatkan tujuannya.
Sebagai seorang mama, saya selalu berusaha mengatakan hal yang benar kepada anak, karena dari hal kecil tersebut kita mengajarkan pada anak pentingnya sebuah integritas dan kejujuran. Misal contoh gampangnya, saat saya sedang menonton film ya saya tidak umpet-umpetan di depan anak, saya katakan hal yang sebenarnya. Seandainya filmnya bisa ditonton oleh anak pun saya akan mengajaknya menonton. Kemudian saat anak bertanya tentang sesuatu hal yang membuat dia penasaran, tetapi saya tidak bisa menjawabnya, saya tidak perlu malu karena tidak tahu dan mengatakan sejujurnya kalau memang tidak tahu, lantas kami berusaha mencari jawabannya bersama. Hal ini membuat komunikasi yang saling terbuka dan lebih menikmati hubungan ibu dan anak.
Kebenaran memang bukan hal mudah yang dapat diakui dan diucapkan oleh semua orang. Kebenaran juga sering kali menyakitkan. Saat mulut terbuka untuk sebuah kebenaran bisa juga ada pihak yang merasa tidak terima dan berujung pada konflik. Di masa-masa sekarang dimana informasi begitu deras, namun justru membuat kebenaran terbungkam. Siapkah kita untuk selalu berkata benar?
Firman Tuhan adalah kebenaran yang perlu diperjuangkan!
Indri - 8 Januari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar