Rabu, 06 Januari 2021

Day 6 - Bible Journaling 2021

 

Biarkan BIR
untuk mereka yang sedang
binasa,

ANGGUR bagi mereka yang sedang
dalam kesedihan! ~Amsal 31 : 6(NIV)




Berikan minuman keras itu kepada orang yang akan binasa,
    dan anggur itu kepada yang susah hati. ~Amsal 31 : 6 (TB)

Minuman keras adalah untuk orang sakit yang hampir mati, 
    dan air anggur untuk mereka yang berputus asa. ~Amsal 31 : 6 (FAYH)


Jika dibaca secara konteks kalimat,  memang ayat ini terdengar aneh, karena  seakan-akan memerintah  kita minum anggur guna  menghilangkan susah hati dan saat menjelang kebinasaan. Tapi sebaliknya bila kalimat ini dilihat secara utuh, bersama ayat-ayat sebelum dan sesudahnya. Kalimatnya lebih berupa majas ironi, yang mana menyindir secara halus dan punya makna sebaliknya. Tujuannya dengan kalimat sinisme ini pembaca lebih melek akan bahayanya anggur. 

Terkadang manusia selalu membenarkan dirinya dan menganggap diri sendiri lebih baik daripada orang lain. Misalnya saat-saat ini di mana pandemi masih mencekam, kita sibuk pantau berita-berita tentang covid dan vaksin covid, merasa dengan memantau terus menerus perkembangan covid jauh lebih 'baik' daripada temen yang nonton drakor. Padahal mungkin justru waktu yang dihabiskan untuk memantau berita bisa seharian penuh,  sampai lalai bersaat teduh, lupa makan, malas masak dan tidak fokus mengurus kerjaan. Selain itu muncul  rasa terintimidasi, menjadi takut berlebihan kalau terinfeksi, sampai akhirnya berkurang iman pada Tuhan. Atau mungkin juga bisa sibuk memantau jualan online. Dengan pembenaran, saat pandemi gini kan timing pas untuk berjualan,  toh ini juga buat kebutuhan keluarga nantinya, jadi ya sah-sah saja aku lihat hape terus-terusan. Akhirnya kita juga lupa kewajiban dan tanggung jawab. 

Jadi tidak dipungkiri, semua hal bisa saja menjadi 'anggur' dan celah masuk godaan yang membuat kita terikat dan  'mati/binasa' secara rohani. Maka sebagai penawarnya kita butuh penguasaan diri (yang mana hanya bisa dikendalikan oleh diri kita sendiri bukan oleh orang lain) dan selalu mempraktekkan firman terus menerus dalam hidup sehari-hari. Dengan begitu kita akan selalu punya alarm  sebagai pengingat,  untuk hal-hal yang nantinya bisa membuat kita terikat, apapun itu!

Cara termudah untuk penguasaan diri dengan membatasi kegiatan dengan waktu tertentu. Misalnya saat gadget atau medsos atau tontonan bahkan bacaan adalah 'anggur' kita maka batasi penggunaannya, matikan notifikasi yang tidak penting dan jauhkan saat kita ingin berfokus atau melakukan hal yang lebih penting. Saat kita berhasil mendisiplin diri, bukan hal  yang sulit untuk memberi teladan disiplin kepada anak. Perubahan dimulai dari diri sendiri!

Indri - 6 Januari 2021 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar